Tujuh puluh ekor tikus Wistar jantan albino (250-320 g) yang digunakan dalam penelitian ini. Hewan-hewan, dipasok dari Gaziantep Universitas Fakultas Kedokteran, Fisiologi Laboratorium, ditempatkan di bawah siklus 12 lightdark jam pada suhu 24 ° C. Percobaan dilakukan setelah 12 jam puasa. Semua eksperimen dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pedoman nasional untuk perawatan dan penanganan Propolis melia hewan laboratorium, dan protokol disetujui oleh hewan etika panitia lokal diikuti.
eksperimental Desain
Pankreatitis akut edematous diinduksi oleh subkutan cerulein (Sigma Chemical Co) injeksi (20 mg / kg dalam garam) empat kali pada satu jam (1-h) interval. Tikus dibagi menjadi 7 kelompok, masing-masing terdiri dari 10 hewan, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tidak ada pengobatan / prosedur yang diterapkan untuk Kelompok 1 (Sham group). Kelompok 2 (Kelompok kontrol) menerima 1 ml / kg garam subkutan empat kali pada 1-h interval. Kelompok 3 (AP group) disuntik dengan cerulein subkutan (20 mg / kg dalam garam) empat kali pada 1-h interval. Hewan tewas 12 jam setelah injeksi cerulein terakhir. Kelompok 4 (EPE-1): propolis ekstrak etanol (EPE, 300 mg / kg) diberikan dengan injeksi subkutan pada awal prosedur dan pada saat yang sama AP diinduksi dengan injeksi subkutan cerulein seperti yang dijelaskan sebelumnya. Hewan propolis tewas 12 jam setelah injeksi cerulein propolis terakhir. Epe diperoleh dari Sigma Chemical Co Kelompok 5 (EPE-2): AP diinduksi dengan cara yang sama dan Epe (300 mg / kg) diberikan 12 jam setelah injeksi cerulein terakhir. Propolis brazilian Hewan tewas 6 jam setelah injeksi Epe. Kelompok 6 (Placebo-1): AP diinduksi oleh injeksi subkutan cerulein (20 ug / kg) empat kali pada 1 - h interval dan garam 1 ml digunakan pada awal studi. Hewan tewas 12 jam setelah suntikan terakhir. Kelompok 7 (Placebo-2): AP diinduksi dengan cara yang sama dan garam 1 ml digunakan pada h 15 prosedur. Hewan tewas 6 jam Propolis Murah setelah injeksi saline.